Berikut
ini adalah hasil presentasi tanggal 12 April 2014 dari kelompok 4 dan 5 yang
telah saya rangkum.
A.
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Equity
Pencatatan Investasi Saham pada
perusahaan anak dengan metode Equity, diadasarkan pada suatu anggapan bahwa
investasi pada anak sejajar dan sama dengan investasi pada
perusahaan-perusahaan cabangnya.
Dengan berdasarkan atas suatu fakta
bahwa perusahaan induk dan perusahaan anak merupakan bagian dari suatu kegiatan
usaha, maka perubahan-perubahan yang terjadi didalam perubahan modal pada
perusahaan anak harus diakui oleh dan dicatat oleh perusahaan induk, untuk
dapat mengkuti dan melaporkan posisi keuangan dan perkembangan secara lengkap
Hal-hal penting yang harus
diperhatikan dalam prosedur pencatatan investasi menggunakan metode ini adalah:
1. Rugi
dan Laba Bersih Perusahaan
Setiap perusahan anak mendapatkan laba/rugi maka perusahaan
induk akan mengakui dan mencatatnya : jika laba maka perusahaan induk akan
mencatat debit pada rekening “Investasi Saham Pada Perusahaan Anak”, sedang
jika rugi perusahaan induk akan mengkredit rekening “Investasi Saham Pada
Perusahaan Anak” dan mendebet rekening “Kerugian Dari Perusahaan anak”
Rugi atau laba pada perusahaan anak dapat merubah
kekayaan pada LYD.
Jika perusahaan Laba, perusahaan induk mencatat:
Investasi Saham Pada Perusahaan xxx
LYD xxx
Jika Perusahaan Rugi, akan dicatat:
LYD xxx
Investasi Saham Pada Perusahaan xxx
2. Deviden
Yang Dibagikan Oleh Perusahaan
Dari sisi perusahaan anak pembagian Deviden akan mengurangi
saldo Laba Yang Ditahan, sedang pada perusahaan induk dengan pembagian deviden
ini akan mendapat perubahan bentuk dari kekayaan yang semula berupa hak atas
laba atas perusahaan anak (Invetasi Saham Perusahaan Anak) kedalam bentuk
kekayaan yang lain (Kas/Piutang Deviden)
B.
Prosedur Akuntansi Menurut Metode Equity
Konsolidasian yang dilakukan oleh
entitas pelaporan pada instansi pemerintah pusat/daerah berbeda dengan
konsolidasian yang dilakukan oleh perusahaan swasta, karena konsoliasian pada
instansi pemerintah bukan merupakan konsolidasi antara induk dan cabang.
Konsolidasi dilaksanakan dengan cara menggabungkan dan menjumlahkan akun yang
diselenggarakan oleh entitas pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya dengan
atau tanpa mengeliminasi akun timbal balik.
1.
Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasi, yaitu agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan
sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economic
entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana
laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak
yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi
juga.
2.
Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
o Untuk kepentingan jangka panjang,
efek anak perusahaan terhadap induk
o Memberikan informasi
terkini bagi manajemen induk perusahaan tehadap kinerja grup (anak)
perusahaan
o Kepentingan informasi pihak luar
3.
Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi
o Kinerja keuangan anggota perusahaan
yang tidak bagus akan tertutupi
o Rasio keuangan tidak mencerminkan
rasio keuangan perusahaan
o Ketidaktepatan penyusunan rekening
akuntansi seluruh perusahaan
o Kekuranglengkapan catatan laporan
keuangan perusahaan individu
4.
Gambaran Umum Proses Konsolidasi
Secara umum, prosedur dan proses
pembuatan Laporan Keuangan Konsolidasi diawali dengan penggabungan dengan cara
menambahkan secara bersama-sama Laporan Keuangan yang terpisah yang terdiri
dari dua entitas atau lebih. Kemudian, dilakukan penyesuaian dan eliminasi
terhadap transaksi yang terjadi di dalam satu grup. Proses pembuatan Laporan
Keuangan Konsolidasi akan menjadi masalah apabila kepemilikan terhadap
perusahaan anak kurang dari 100%.
A.
Modifikasi Dalam Metode Equity
Berdasarkan metode equity, investasi dicatat pada Biaya
perolehan dan disesuaikan dengan keuntungan, kerugian dan deviden. Perusahaan
investor melaporkan bagian miliknya yang menjadi keuntungan perusahaan sebagai
pendapatan investasi dan bagian b ebannya dari kerugian perusahaan investor
sebagai kerugian investasi. Deviden yang diterima dari perusahaan investor adalah
disinvestasi berdasarkan metode equity dan deviden tersebut dicatat sebagai
pengurang rekening investasi.
1.
Pedoman Untuk Menggunakan Metode Equity
o Metode equity harus digunakan untuk
pembukuan semua perusahaan anak yang tidak dikonsolidasi dalam laporan keuangan
konsolidasi
o Metode ini juga harus digunakan oleh
perusahaan induk untuk pembukuan saham biasa perusahaan anak.
o Metode equity juga harus digunakan
oleh investor yang investasinya dalam saham berhak suara yang memiliki pengaruh
besar terhadap kebijakan operasi dan keuanagan, meskipun investor hanya
memiliki 50% atau kurang dari 50%.
o Penggunaan metode equity diharuskan
apabila terdapat pengaruh besar, karena jika deviden yang diterima diperlakukan
sebagai pendapatan, maka suatu perusahaan akan bisa memanipulasi laba yang
dilaporkannya.
2.
Penggunaan Metode Equity Membutuhkan Prosedur Akuntansi
o Laba bersih atau rugi bersih
perusahaan anak
o Deviden perusahaan anak
o Selisih antara harga pokok investasi
dan nilai buku
o Laba rugi antar perusahaan
3.
Modifikasi Dalam Metode Equity
o Untuk memungkinkan pembukuan yang
lebih baik bagi modal perusahaan induk dengan jalan memisahkan modal yang
berkaitan dengan perubahan kepentingan dalam perusahaan anak dari modal yang
secara hukum direalisasikan dan tersedia untuk deviden.
o Modifikasi seperti ini membutuhkan
penggunaan perkiraan yang tersendiri untuk membedakan laba yang direalisasi dan
yang tidak direalisasi dari investasi dalam perusahaan anak.
B.
Penyusunan Neraca Konsolidasi
Laporan konsolidasi menggambarkan
kesatuan perusahaan induk dan anak-anak perusahaan yang dalam operasi
sehari-harinya perusahaan-perusahaan tersebut adalah entitas-entitas yang
terpisah. Pengendalian perusahaan induk atas anak menyebabkan dalam banyak hal
operasi anak dipengaruhi oleh induk, dengan demikian akan banyak terjadi
transaksi antara induk dan anak.
Dalam pembahasan ini, setiap
transaksi yang dilakukan induk pada anak atau sebaliknya, atau transaksi yang
dilakukan satu anak dengan anak lain dalam hubungan induk-anak disebut dengan
transaksi antarperusahaan. Transaksi ini menimbulkan keterkaitan akun-akun
dalam laporan keuangan induk dan anak. Laporan konsolidasi memandang induk dan
anak adalah satu, sehingga bila induk melakukan transaksi dengan anak, hal itu
berarti transaksi dengan diri sendiri. Apabila induk melakukan penjualan aset
pada anak, hal itu sama artinya dengan induk menjual aset pada diri sendiri
sebab anak dan induk adalah satu dalam laporan konsolidasi. Laporan keuangan
konsolidasi tidak mengakui transaksi-transaksi seperti ini dan menganggap
penjualan tersebut semata-mata sebagai pemindahan aset saja, dan oleh karena
itu dalam penyusunan kertas kerja konsolidasi transaksi-transaksi seperti ini
harus dieliminasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar