A. PENEMU PERTAMA PESAWAT TERBANG BERMESIN
Wright Bersaudara yang terdiri dari dua
orang adik beradik yang berasal dari Amerika Serikat, Orville Wright (19 Agustus 1871 - 30 Januari 1948) dan Wilbur Wright (16 April 1867 - 30 Mei 1912), secara umum dihargai atas desain dan
perancangan pesawat terbang efektif pertama, dan membuat
penerbangan terkendali pertama menggunakan pesawat terbang bermesin yang lebih berat
daripada udara,
bersama dengan pendirian tonggak sejarah lainnya dalam bidang era dirgantara. Walaupun
mereka bukan orang yang pertama membuat pesawat percobaan atau experiment,
Wright bersaudara menemukan pesawat terbang dengan sayap yang terpasang kaku
yang bisa dikendalikan. Terobosan yang paling besar adalah penemuan 'kontrol
tiga sumbu' yang digunakan oleh semua pesawat terbang yang sekarang. Mereka
memperoleh keahlian mekanik tersebut dari bekerja di toko mereka yang penuh
dengan mesin cetak, sepeda, motor dan mesin lainnya. Dari sepeda mereka
mendapat gagasan bahwa pesawat terbang yang tidak stabil dapat dikendalikan
dengan latihan.
Wright bersaudara adalah dua dari tujuh orang bersaudara. Di sekolah dasar,
Orville pernah dikeluarkan dari sekolah. Tahun 1878, ayah mereka membelikan
'helikopter' mainan untuk dua anak mereka yang termuda tersebut. Mainan itu dibuat dari bambu dan karet untuk memutar baling-baling nya. Wilbur dan Orville
memainkannya hingga rusak, kemudian membuat mainan tersebut sendiri, mereka
mengaku bahwa pengalaman bermain dengan helikopter bambu menjadi sumber bagi
ketertarikan mereka terhadap mesin yang bisa terbang.
Kedua kakak beradik itu pada awalnya
mengelola sebuah toko di Dayton, Ohio. Toko tersebut menjual dan memperbaiki sepeda
motor. Mereka mulai mempelajari masalah penerbangan
pada tahun 1889. Kemudian mereka mulai membuat tiga pesawat terbang layang
bersayap kembar. Pesawat yang
ketiga telah diujinya sebanyak 1000 kali penerbangan dan ternyata berhasil
dengan sukses. Kemudian mereka membuat mesin motor ringan. Mesin tersebut di
pasang di pesawatnya yang keempat, yang dinamakannya Wright Flyer.
Pada pukul 9.30 pagi (9.30 WIB malam) dalam cuaca
dingin yang mendung pada tanggal 17 Desember
1903, Ketiganya dites di pantai Kitty Hawk, North Carolina.Wright Bersaudara
menerbangkan untuk pertama kalinya pesawat udara berkendali sejauh empat mil Mereka
menyaksikan pesawat Wright Flyer dikemudikan oleh Orville, mengangkasa
selama 12 detik. Kemudian pesawat tersebut turun kembali setelah mencapai 37
meter dari tanah. Penerbangan tersebut merupakan penerbangan pesawat yang
pertama dalam sejarah. Pesawat tersebut pada awalnya dinamai Wright Flyer,
tetapi sekarang lebih populer dengan nama "Kitty Hawk". Pesawat Flyer
yang asli kini terdapat di Museum Dirgantara di Washington DC,Amerika Serikat.
B. PERKEMBANGAN PENERBANGAN DAN PEMANFAATAN IPTEK
Pada masa Wright bersaudara, pesawat dirancang hanya untuk
mengangkut satu orang penumpang. Kemudian diusahakan agar pesawat dapat
mengangkut seorang atau lebih penumpang dan barang-barang pos, meskipun pada
masa itu, pesawat terbang masih berupa wahana eksperimental.
Di Indonesia,
pada mulanya penerbangan digunakan untuk mengangkut pos dan dilakukan oleh
dinas penerbangan militer. Didirikannya KNILM dengan Niewenhuis sebagai
direktur utama serta penerbangan Batavia-Surabaya pada tahun 1920 mewarnai penerbangan sipil di wilayah
yang dikenal sebagai Hindia Belanda pada masa itu. Adanya penemuan teknologi
pesawat terbang pada awal abad ke-20, para ilmuan selalu mengupdate bentuk
pesawatnya menjadi lebih besar dan dapat terbang dengan cepat. Hal ini
bertujuan agar semakin banyak orang dan barang yang dapat diangkut dari satu
tempat ke tempat lain dalam waktu yang singkat
Dalam hal penguasaan teknologi
pembuatan pesawat terbang, bangsa Indonesia dapat dikatakan telah berhasil
mengurangi tingkat ketergantungan teknologi kedirgantaraan pada negara lain.
Keberhasilan pembuatan pesawat terbang
N-250, dan juga pesawat CN-212 dan CN-235
bersama CASASpanyol, merupakan bukti nyata keberhasilan Indonesia dalam
mewujudkan penguasaan teknologi pembuatan pesawat terbang. Namun demikian,keberhasilan
ini kurang diimbangi oleh keberhasilan dalam penguasaan teknologi pembuatan
satelit, roket dan wahana antariksa lainnya,
Bangsa Indonesia masih harus
tergantung pada negara lain untuk penguasaan teknologi antariksa dan roket. Hal
yang sama juga terjadi pada teknologi pembuatan sistem navigasi dan
panduan terbang yang mutakhir. Untuk mencapai kemandirian bangsa dalam
penguasaan dan pengembangan teknologi pembuatan satelit dan roket yang
sekaligus akan mempertinggi daya saing bangsa dalam pengembangan teknologi
kedirgantaraan, maka tingkat ketergantungan teknologi kedirgantaraan dengan
negara asing harus semakin diminimalkan.
Seorang manusia mampu menciptakan dan
menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya manusia
ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya. pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan perdaban umat manusia, salah satu pemanfaatan IPTEK yang paling dirasakan manusia adalah dalam hal transportasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar