Minggu, 08 Januari 2012

PENEMU PESAWAT TERBANG BERMESIN DAN PENERAPAN IPTEK DALAM PERKEMBANGAN KEDIRGANTARAAN


A. PENEMU PERTAMA PESAWAT TERBANG BERMESIN 

 
Wright Bersaudara yang terdiri dari dua orang adik beradik yang berasal dari Amerika Serikat, Orville Wright (19 Agustus 1871 - 30 Januari 1948) dan Wilbur Wright (16 April 1867 - 30 Mei 1912), secara umum dihargai atas desain dan perancangan pesawat terbang efektif pertama, dan membuat penerbangan terkendali pertama menggunakan pesawat terbang bermesin yang lebih berat daripada udara, bersama dengan pendirian tonggak sejarah lainnya dalam bidang era dirgantara. Walaupun mereka bukan orang yang pertama membuat pesawat percobaan atau experiment, Wright bersaudara menemukan pesawat terbang dengan sayap yang terpasang kaku yang bisa dikendalikan. Terobosan yang paling besar adalah penemuan 'kontrol tiga sumbu' yang digunakan oleh semua pesawat terbang yang sekarang. Mereka memperoleh keahlian mekanik tersebut dari bekerja di toko mereka yang penuh dengan mesin cetak, sepeda, motor dan mesin lainnya. Dari sepeda mereka mendapat gagasan bahwa pesawat terbang yang tidak stabil dapat dikendalikan dengan latihan.
Wright bersaudara adalah dua dari tujuh orang bersaudara. Di sekolah dasar, Orville pernah dikeluarkan dari sekolah. Tahun 1878, ayah mereka membelikan 'helikopter' mainan untuk dua anak mereka yang termuda tersebut. Mainan itu dibuat dari bambu dan karet untuk memutar baling-baling nya. Wilbur dan Orville memainkannya hingga rusak, kemudian membuat mainan tersebut sendiri, mereka mengaku bahwa pengalaman bermain dengan helikopter bambu menjadi sumber bagi ketertarikan mereka terhadap mesin yang bisa terbang.
 Kedua kakak beradik itu pada awalnya mengelola sebuah toko di Dayton, Ohio. Toko tersebut menjual dan memperbaiki sepeda motor. Mereka mulai mempelajari masalah penerbangan pada tahun 1889. Kemudian mereka mulai membuat tiga pesawat terbang layang bersayap kembar. Pesawat yang ketiga telah diujinya sebanyak 1000 kali penerbangan dan ternyata berhasil dengan sukses. Kemudian mereka membuat mesin motor ringan. Mesin tersebut di pasang di pesawatnya yang keempat, yang dinamakannya Wright Flyer.
Pada pukul 9.30 pagi (9.30 WIB malam) dalam cuaca dingin yang mendung pada tanggal 17 Desember 1903, Ketiganya dites di pantai Kitty Hawk, North Carolina.Wright Bersaudara menerbangkan untuk pertama kalinya pesawat udara berkendali sejauh empat mil  Mereka menyaksikan pesawat Wright Flyer dikemudikan oleh Orville, mengangkasa selama 12 detik. Kemudian pesawat tersebut turun kembali setelah mencapai 37 meter dari tanah. Penerbangan tersebut merupakan penerbangan pesawat yang pertama dalam sejarah. Pesawat tersebut pada awalnya dinamai Wright Flyer, tetapi sekarang lebih populer dengan nama "Kitty Hawk". Pesawat Flyer yang asli kini terdapat di Museum Dirgantara di Washington DC,Amerika Serikat.

B. PERKEMBANGAN PENERBANGAN DAN PEMANFAATAN IPTEK
 
Pada masa Wright bersaudara, pesawat dirancang hanya untuk mengangkut satu orang penumpang. Kemudian diusahakan agar pesawat dapat mengangkut seorang atau lebih penumpang dan barang-barang pos, meskipun pada masa itu, pesawat terbang masih berupa wahana eksperimental.
Di Indonesia, pada mulanya penerbangan digunakan untuk mengangkut pos dan dilakukan oleh dinas penerbangan militer. Didirikannya KNILM dengan Niewenhuis sebagai direktur utama serta penerbangan Batavia-Surabaya pada tahun 1920 mewarnai penerbangan sipil di wilayah yang dikenal sebagai Hindia Belanda pada masa itu. Adanya penemuan teknologi pesawat terbang pada awal abad ke-20, para ilmuan selalu mengupdate bentuk pesawatnya menjadi lebih besar dan dapat terbang dengan cepat. Hal ini bertujuan agar semakin banyak orang dan barang yang dapat diangkut dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang singkat


Dalam hal penguasaan teknologi pembuatan pesawat terbang, bangsa Indonesia dapat dikatakan telah berhasil mengurangi tingkat ketergantungan teknologi kedirgantaraan pada negara lain. Keberhasilan pembuatan pesawat terbang N-250, dan  juga pesawat CN-212 dan CN-235 bersama CASASpanyol, merupakan bukti nyata keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan penguasaan teknologi pembuatan pesawat terbang. Namun demikian,keberhasilan ini kurang diimbangi oleh keberhasilan dalam penguasaan teknologi pembuatan satelit, roket dan wahana antariksa lainnya,
Bangsa Indonesia masih harus tergantung pada negara lain untuk penguasaan teknologi antariksa dan roket. Hal yang sama juga terjadi pada teknologi pembuatan sistem navigasi dan panduan terbang yang mutakhir. Untuk mencapai kemandirian bangsa dalam penguasaan dan pengembangan teknologi pembuatan satelit dan roket yang sekaligus akan mempertinggi daya saing bangsa dalam pengembangan teknologi kedirgantaraan, maka tingkat ketergantungan teknologi kedirgantaraan dengan negara asing harus semakin diminimalkan.
  
Seorang manusia mampu menciptakan dan menggunakan teknologi karena manusia berakal. Dengan akalnya manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya. pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan perdaban umat manusia, salah satu pemanfaatan IPTEK yang paling dirasakan manusia adalah dalam hal transportasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar